Penyebab Kematian Mbah Surip??

Author: rockybsm // Category:
Inilah Sebab Kematian Mbah Surip

Kematian Mbah Surip yang mendadak, kemungkinan tidak hanya disebabkan faktor kelelahan. Namun, juga akumulasi dari kebiasaan pelantun lagu "Tak Gendong" itu yang kurang baik. Demikian diungkap dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, ahli penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dalam jumpa pers di Rumah Sakit Cipto Mangkusumo Jakarta, Rabu (5/8).

Menurut Ari, sebagaimana ia tahu dari pemberitaan media, Mbah Surip hanya tidur 3 jam, memiliki kebiasaan merokok, dan banyak minum kopi. Kabarnya sehari Mbah Surip bisa minum 10 gelas. "Padahal, kan jadwalnya sebagai artis top sangat padat. Belum umurnya yang sudah 60 tahun," ungkap Ari.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pengalaman kematian Mbah Surip membuktikan bahwa akumulasi antara kelelahan, kurang tidur, banyak mengonsumsi kopi, dan merokok terus-menerus mencetuskan terjadinya gangguan akut pada tubuh, seperti serangan jantung yang berakibat fatal.

Untuk itu, ia mengajak untuk memerhatikan pola hidup sehat. Minimal sehari tidur 6 jam di malam hari. Memerhatikan makanan dengan mengurangi keju, makanan berlemak, cokelat, kopi, suplemen yang mengandung ginseng, dan goreng-gorengan. Kemudian meningkatkan makanan sayur-saruran dan buah-buahan, minimal minum air putih 2 liter sehari, dan melakukan pemeriksaan laboratorium.

"Kita harap dengan ini semua kita lebih memerhatikan kesehatan kita. Mengurangi risiko penyakit jantung yang bisa menyebabkan kematian mendadak bisa dicegah," tandas Ari.

Sumber : Kompas Rabu, 5 Agustus 2009 | 14:14 WIB

Psikosomatis, Sehat tapi Merasa Sakit

Author: rockybsm // Category:
Anda adalah apa yang Anda pikirkan. Pendapat itu ada benarnya. Banyak keluhan atau penyakit yang berawal dari beban pikiran. Salah satunya bisa menimbulkan gangguan psikosomatis. Berdasarkan data dari Departemen Penyakit Dalam FKUI, 15-30 persen orang meninggal dunia karena gangguan psikosomatis di Jakarta.

Contoh gangguan psikosomatis seperti yang dialami Heru. Pria 38 tahun ini dirujuk ke Poli Jiwa dan Poli Penyakit Dalam dengan keluhan maag dan sakit di dada. Keluhan makin terasa menyiksa ketika obat maag dari dokter tidak lagi mempan mengatasi nyeri lambungnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh tidak ditemukan gangguan pada karyawan yang hobi bermain saham ini. Ahli penyakit dalam menduga Heru mengalami gangguan psikosomatis dan merujuknya ke bagian jiwa.

Dari hasil wawancara, diketahui Heru selalu memikirkan sahamnya dan takut kehilangan uang tersebut. Ia memiliki latar belakang keluarga yang pas-pasan, sehingga uang sangat berarti baginya. Beban pikiran itu bermanifestasi menjadi keluhan fisik berupa nyeri lambung.

Akibat Pikiran
Dijelaskan oleh psikolog Roslina Verauli, MPsi, dari RS Pondok Indah, Jakarta, gangguan psikosomatis adalah kondisi psikologis dan emosional yang menimbulkan gangguan fisik. Dalam ilustrasi kasus di atas, perasaan takut kehilangan uang memengaruhi kondisi tubuh Heru.

Gangguan psikosomatis harus dibedakan dengan perasaan grogi atau demam panggung. Grogi hanya menyebabkan perasaan tidak nyaman sesaat, yaitu ketika kejadian yang membuat grogi sedang berlangsung.

Ciri khas gangguan psikosomatis adalah adanya keluhan fisik yang berulang dalam jangka waktu lama, meski secara diagnosis pasien dinyatakan baik-baik saja. Tak hanya lambung, seluruh organ tubuh bisa kena imbasnya.

Bahkan, pada kasus gangguan psikosomatis yang berat, pasien bisa mengalami kebutaan, masalah kelamin, atau masalah seksual seperti susah ereksi dan ejakulasi. "Ini yang disebut pseudoneurogical, tahap di mana beban pikiran memengaruhi saraf tubuh," katanya.

Penyebab gangguan psikosomatis, tambah Vera, adalah beban pikiran yang tidak bisa keluar atau disalurkan. Contohnya, karena si pasien tidak punya teman untuk curhat, sehingga menyimpan beban pikirannya.

Gangguan psikosomatis ini paling sering terjadi pada usia awal 30-an. Anak-anak bisa terhindar dari gangguan ini karena belum memiliki beban pikiran seperti orang dewasa.

Selain obat, pasien psikosomatis harus diberi psikoterapi yang bertujuan untuk menggali masalah psikologis yang tersembunyi. Dengan harapan setelah masalahnya dihilangkan, keluhan fisik pasien turut hilang.

Jumat, 24 Juli 2009 | 14:21 WIB
Sumber : www.kompas.com

Untuk BlackBerry, XL Siapkan Bandwidth 100 MBps

Author: rockybsm // Category:
Pada akhir tahun ini, PT Excelcomindo Pratama (XL) berencana mengalokasikan kapasitas bandwidth 100 MBps khusus untuk layanan BlackBerry.

Hal tersebut dikatakan Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi saat melepas rombongan drive test network di Grha XL, Jakarta, Jumat (7/8).

Hasnul mengatakan peningkatan alokasi bandwidth tersebut akan dilakukan seiring dengan peningkatan jumlah pelanggan BlackBerry XL. Ia mengatakan kenaikan jumlah pelanggan BlackBerry XL masih sangat tinggi.

Saat ini mencatat setidaknya 135.000 jumlah pelanggan BlackBerry, naik dari sebulan sebelumnya yang baru 120.000 pelanggan. "Bulan depan kita naikkan bandwidth untuk BlackBerry sampai 65 MBps," ujar Hasnul.

Ia mengatakan saat ini bandwidth untuk BlackBerry sudah mencapai 45 MBps dari total bandwidth 650 MBps yang dimiliki XL. Peningkatan tersebut akan terus dlakukan sesuai kebutuhan trafik jaringan.

XL sendiri, kata Hasnul kemungkinan sudah akan mengalokasikan bandwidth hingga menembus satu gigabyte akhir tahun ini. Bandwidth 100 MBps untuk mengantisipasi lonjakan pelanggan BlackBerry yang ditargetkan 200.000 pelanggan pada akhir tahun ini.

Jumat, 7 Agustus 2009 | 13:45 WIB